SBOTOP Indonesia - Harapan Oxford United untuk mengamankan posisi di Championship musim depan kembali mendapat cobaan berat. Dalam pertandingan yang berlangsung di kandang sendiri, Sabtu dini hari WIB (19 April 2025), skuad asuhan Gary Rowett harus menelan kekalahan tipis 0-1 dari tim tamu yang bertabur bintang, Leeds United.
Laga yang digelar di bawah gemerlap lampu stadion ini menyuguhkan tensi tinggi sejak awal pertandingan. Namun, tuan rumah harus mengakui keunggulan pengalaman dan kedalaman skuad Leeds, yang tampil agresif dan terorganisir sepanjang 90 menit.
Manor Solomon, Sang Penentu di Babak Pertama
Gol satu-satunya dalam laga ini tercipta pada menit ke-33 lewat aksi cerdas gelandang Manor Solomon. Pemain asal Israel itu berhasil memanfaatkan kelengahan lini tengah Oxford sebelum menyelesaikan peluang dengan tembakan mendatar ke pojok kiri gawang.
Gol tersebut menjadi penentu hasil akhir sekaligus bukti kualitas Leeds yang konsisten memberi tekanan di wilayah Oxford sejak awal laga. Terlepas dari beberapa momen resistensi yang ditunjukkan tim tuan rumah, mereka kesulitan memecah formasi Leeds yang tampil disiplin di lini belakang.
Sorotan pada Ole Romeny: Harapan Garuda Muda
Salah satu momen yang menarik perhatian publik Indonesia dalam laga ini adalah penampilan Ole Romeny, striker berdarah Indonesia yang sedang naik daun di kancah sepak bola Eropa.
Meski kali ini tak masuk dalam starting XI, Romeny tetap mendapat kepercayaan dari Gary Rowett untuk turun ke lapangan. Ia masuk sebagai pemain pengganti pada menit ke-65, menggantikan Mark Harris, ketika Oxford sudah dalam posisi tertinggal satu gol.
Masuknya Romeny memberi semangat baru di lini depan. Ia menunjukkan mobilitas tinggi dan sempat menciptakan beberapa kombinasi menarik dengan pemain sayap Oxford. Sayangnya, peluang emas yang ditunggu-tunggu tak kunjung datang. Leeds tetap solid dalam bertahan dan mampu mematikan kreativitas serangan tuan rumah.
Statistik Bicara: Leeds Lebih Dominan
Jika melihat data statistik pertandingan, dominasi Leeds United memang cukup mencolok. Mereka mencatatkan penguasaan bola sebesar 67 persen, menunjukkan betapa tim asuhan Daniel Farke benar-benar mengendalikan tempo permainan.
Leeds juga berhasil melepaskan 11 tembakan, dengan empat di antaranya tepat sasaran. Sementara itu, Oxford hanya mampu menciptakan sembilan percobaan, dan hanya dua yang mengancam gawang. Sisanya lebih banyak terhenti sebelum memasuki kotak penalti lawan, berkat rapatnya lini pertahanan Leeds.
Implikasi Hasil: Leeds Menekan Burnley, Oxford Tetap Terjebak
Kemenangan penting ini membawa Leeds United meraih 91 poin, menyamai raihan Burnley yang sebelumnya nyaman di puncak klasemen. Dengan kompetisi yang tinggal menyisakan tiga laga, persaingan untuk meraih tiket promosi otomatis ke Premier League dipastikan akan semakin ketat dan menarik untuk disaksikan.
Sebaliknya, kekalahan ini menjadi pukulan telak bagi Oxford United. Mereka masih tertahan di peringkat ke-19, dengan raihan 48 poin dari 43 pertandingan. Posisi tersebut belum aman, mengingat jarak dengan zona degradasi sangat tipis dan hanya tersisa tiga pertandingan untuk dimainkan. Dengan persaingan yang ketat di papan bawah, satu kekalahan tambahan bisa berdampak fatal bagi kelangsungan mereka di Championship.
Analisis Taktik: Oxford Terlambat Bangkit
Secara taktis, Oxford terlihat terlalu berhati-hati di babak pertama, memberi ruang bagi Leeds untuk mengembangkan permainan. Mereka baru mulai berani menekan dan mengambil risiko setelah tertinggal, namun sayangnya perubahan strategi itu datang terlambat.
Masuknya Ole Romeny menambah dinamika, tapi tanpa sokongan kuat dari lini tengah, upaya ofensif Oxford kerap terputus di tengah jalan. Gary Rowett perlu mencari solusi cepat, khususnya dalam transisi menyerang, jika ingin timnya selamat dari jeratan degradasi.
Tiga Laga Penentuan Nasib Oxford
Musim ini semakin mendekati ujung jalan, dan waktu terus berjalan bagi Oxford United. Mereka harus memaksimalkan sisa tiga pertandingan terakhir untuk memastikan satu tempat di divisi kedua musim depan.
Performa di laga-laga berikutnya akan sangat menentukan apakah klub ini akan bertahan di Championship, atau kembali terpuruk ke League One. Bagi Ole Romeny, ini juga menjadi panggung untuk membuktikan kapasitasnya sebagai talenta muda yang layak menjadi bagian dari rencana jangka panjang tim—dan mungkin, Timnas Indonesia.
BACA JUGA : SBOTOP: Andre Onana Langsung Nonton Rugby Setelah Beberapa Jam Bawa MU ke Semifinal Liga Europa